Pengukuran Secara Akurat Radiasi Latar Belakang Kosmik
Teori Kelahiran Alam Semesta
Astronomi | Salah satu teori yang paling didukung saat ini adalah Teori Dentuman Besar / Teori Big Bang. Teori ini diajukan oleh George Gamow professor fisika berkebangsaan Amerika bersama dengan mahasiswanya. Teori ini menyatakan bahwa semua materi di alam semesta berawal dari suatu massa tunggal dengan kerapatan yang sangat besar, menyerupai sebuah atom raksasa. Dalam keadaan ini alam semesta memiliki suhu dan energi sangat besar. Suatu ledakkan maha dahsyat (Dentuman Besar atau Big Bang) menceraikan masa tunggal ini untuk membentuk Tahap awal alam semesta. Dua mahasiswa Gamow, Ralph Alpher, dan Robert Herman, pada tahun 1949 memperkirakan bahwa suhu rata-rata alam semesta saat ini sebagai konsekuensi dari ledakkan besar di masa lalu serta berkembangnya alam semesta adalah kisaran 5 K (-268C). Sayangnya mereka tidak sempat mengusulkan eksperimen dengan teleskop radio untuk mengukur Radiasi Latar Belakang Kosmik (Cosmic Microwave Background atau CMB), yang dihasilkan oleh radiasi isotropik 5 K. CMB justru ditemukan secara tidak sengaja oleh dua fisikawan instrumen, Arno Penzias dan Robert Wilson, pada tahun 1964 dalam bentuk derau (noise) radio yang sangat membingungkan mereka. Teleskop radio yang mereka gunakan menangkap derau yang berasal jauh dari angkasa luar, tetapi sinyal tersebut tidak bergantung juga pada waktu pengamatan. Pengukuran yang mereka lakukan mengantar pada kesimpulan bahwa derau tersebut adalah radiasi gelombang mikro dengan panjang gelombang 7 cm yang merupakan fosil ledakan besar Big Bang. Penzias dan wilson di anugerahi nobel pada tahun 1978 karena penemuan ini. Telah anda ketahui bahwa hubungan antara suhu dan panjang gelombang radiasi berintensitas maksimum untuk distribusi radiasi benda hitam dapat diperoleh dari hukum Wien. Pengukuran yang dilakukan oleh Penzias dan Wilson tidak persis tepat pada puncak distribusi. Namun, kegigihan dan keyakinan para ilmuwan yang terus menerus melakukan pengukuran akhirnya berbuah. Setelah lebih dari dua dekade, Pada tahun 1991, dengan menggunakan COBE, berhasil mengkonfirmasi distribusi radiasi benda hitam dari CMB dengan akurasi yang sangat mengesankan. Dari distribusi tersebut diperoleh kesimpulan bahwa suhu alam semesta saat ini, lebih dari 10 miliar tahun setelah Big Bang, adalah 2,726 K. Pengukuran secara akurat radiasi latar belakang kosmik atau CMB dilakukan oleh dua astrofisikawan Amerika, John C. Mather dan George F. Smoot, yang dipublikasikan pada jurnal Astrophysics tahun 1990 dan 1992. Untuk jasa mereka ini keduanya di anugerahi hadiah Nobel fisika 2006. Selain berhasil mengukuhkan Teori Big Bang, hasil pengukuran kedua pemenang Nobel Fisika 2006 ini memperlihatkan bahwa Kosmologi (Pengertian Kosmologi: ilmu yang mempelajari asal-usul, evolusi, isi dan organisasi keseluruhan alam semesta) bukan lagi merupakan spekulasi filosofi tetapi perhitungan-perhitungan kosmologi dapat dibandingkan dengan data eksperimen yang sangat akurat. Kosmologi modern disebut sebagai "Precision Science" Nah, bagaimana dengan sobat? Tertarikkah dengan penelitian-penelitian untuk mengungkapkan lebih banyak lagi rahasia alam semesta dengan menggunakan ilmu fisika? Siapa tahu anda kelak menjadi salah seorang astrofisikawan kebanggaan bangsa yang banyak berperan dalam diskusi-diskusi internasional tentang kosmologi.
Kategori :
Astronomi
